Home » Tips Berkebun di Lahan Sempit

Tips Berkebun di Lahan Sempit

by hello sydney

Minim lahan biasanya terjadi di kota besar. Di kota pun rumah juga saling berdekatan sehingga udara terasa pengap dan sumpek. Banyak masyarakat di kota yang mengeluhkan tentang udara yang panas dan kondisi di sekitar rumah yang tidak nyaman terlebih lagi polusi udara semakin menjadi-jadi. Untuk mengatasi udara yang panas, kondisi lingkungan rumah yang pengap dan sumpek Anda bisa mengakalinya dengan berkebun. Tanaman hijau yang Anda tanam akan memberikan kesan sejuk dan tentunya membuat udara di lingkungan rumah Anda lebih segar. Salah satu cara berkebun pada lahan sempit adalah menggunakan teknik vertikultur. Vertikultur merupakan teknik bercocok tanam di ruang/lahan sempit dengan memanfaatkan bidang vertikal sebagai tempat bercocok tanam yang dilakukan secara bertingkat. Tujuan vertikultur adalah untuk memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal.

Pertanian dengan teknologi vertikultur dapat  menerapkan beberapa model,  tinggal disesuaikan dengan bahan yang tersedia, kondisi dan keinginan. Bahan yang dapat digunakan seperti bambu, pipa paralon, pot, terpal, kaleng bekas, bahkan lembaran pembungkus semen atau  karung beras pun bisa. Intinya wadah yang bisa ditempati menanam dengan baik dan juga memberikan nilai estetika.

Beberapa model teknologi vertikultur yang dapat diterapkan adalah :

A). Vertiminaponik yang merupakan kombinasi antara sistem budidaya sayuran secara vertikal berbasis pot talang plastik dengan aquaponik (budidaya ikan) atau dengan kata lain integrasi antara budidaya sayuran dengan ternak ikan. Media tanam yang digunakan adalah batu zeolit dan kompos.

B). Walkaponik yang merupakan sistem budidaya sayuran yang juga diintegrasikan dengan ternak ikan. Prinsip dari walkaponik sama dengan vertiminaponik, yang membedakan adalah sistem budidaya sayuran yang menggunakan pot-pot dan disusun sedemikian rupa membentuk taman vertikal, sehingga disebut walkaponik yang berasal dari kata wall gardening dan aquaponik. Media tanam yang digunakan adalah batu zeolit dan kompos.

C). Model Wall gardening yang merupakan sistem budidaya tanaman memanfaatkan tembok atau dinding yang kosong. Beberapa model wall gardening meliputi: (1). Wall gardening model terpal : bahan yang digunakan adalah terpal yang dibentuk seperti tempat sepatu. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, sekam dan kompos/pupuk kandang; (2). Wall gardening model paralon : bahan yang digunakan adalah paralon atau bambu yang dilubangi sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Media tanamnya adalah campuran tanah, sekam dan kompos/pupuk kandang; (3) Wall gardening model pot plant : bahan yang digunakan adalah pot dengan rangka besi hollow atau balok sebagai penyangganya. Anda bisa membeli kebutuhan besi di toko bangunan terdekat. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, seam, dan kompos/pupuk kandang; (4). Wall gardening model partisi/modul: bahan yang digunakan adalah agropro dan besi sebagai penyangganya. Media tanam yang digunakan adalah cocopeat dan pupuk kandang/kompos.

Nah itu tadi adalah tips untuk bercocok tanam pada lahan yang sempit. Selamat mencoba !

You may also like

Leave a Comment